Wakil Ketua Komisi IV DPRD Purworejo Muhamad Abdullah meminta pemerintah daerah segera membangun gedung olahraga yang representatif untuk digunakan para atlet bertanding.
Selama ini ia menilai banyak cabang olahraga (cabor) yang cukup kesulitan menggelar event olahraga lantaran minimnya fasilitas gedung yang dimiliki pemerintah. Terutama untuk olahraga yang sifatnya di dalam gedung (indoor).
“Cabor-cabor saya lihat cukup kesulitan jika harus menggelar kejuaraan, mereka terpaksa menggunakan gedung seadanya, atau menyewa gedung yang lebih representatif milik swasta,” kata pria yang juga Ketua Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Purworejo ini.
Selain minimnya sarana prasarana, kendala yang dialami atlet-atlet Purworejo adalah minimnya penghargaan bagi atlet berprestasi. Hal itu membuat tidak sedikit atlet yang kemudian hijrah ke luar daerah demi mendapat perhatian dan kesempatan mengembangkan bakat yang lebih baik.
“Karena (di luar daerah) sarpras dan pelatihnya lengka jadi banyak yang pindah. Sementara di Purworejo belum memiliki sarana dan prasarana olahraga yang memadai, terutama untuk pembinaan Bulu Tangkis yang lapangannya standar nasional, kendala kita disitu,” terangnya.
“Sehingga kita juga tidak bisa memaksa atlet untuk terus di sini (Purworejo), karena itu juga hak mereka untuk meningkatkan prestasi,” katanya.
Dikatakan, saat ini Perda tentang Penyelenggaraan Keolahragaan telah terbentuk. Dimana disitu Pemda punya kewajiban membangun sarana dan prasarana keolahragaan yang berstandar nasional.
Namun sampai saat ini masih dalam perencanaan dan belum terealisasi. Sesuai dengan amanat Perda, bahwa Pemda minimal harus membangun dua gedung olahraga di Purworejo. Sementara baru ada satu gedung olahraga dan harus membangun satu lagi yang lebih representatif, terutama untuk olahraga di dalam gedung (indoor). (HK)