Oleh: SIGIT APRIYANTO, ST
Anggota Komisi III DPRD Kabupaten Purworejo
Melihat secara langsung potensi produk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dengan turun ke desa merupakan langkah yang krusial dalam mendukung perkembangan ekonomi lokal. Kunjungan langsung ini tidak hanya sekadar strategi, melainkan sebuah kebutuhan esensial untuk memahami secara menyeluruh dan mendalam kondisi riil serta potensi yang dimiliki oleh UMKM di tingkat desa.
Dengan melibatkan diri secara langsung, kita dapat memperoleh pemahaman mendalam mengenai produk-produk UMKM. Melihat, merasakan, dan berinteraksi dengan produk secara langsung memberikan perspektif yang lebih kaya akan keunikan, kualitas, dan nilai tambah yang mungkin tidak bisa dipahami sepenuhnya melalui data atau deskripsi tertulis.
Selain itu, melalui kunjungan langsung, kita dapat mengenali konteks lingkungan lokal yang mempengaruhi produksi dan pemasaran produk UMKM. Faktor-faktor seperti sumber daya alam, budaya, dan kondisi sosial dapat menjadi elemen kunci dalam memahami karakteristik produk dan potensinya.
Turun langsung ke desa juga memungkinkan kita mengidentifikasi potensi yang mungkin belum tergarap secara optimal. Dengan interaksi langsung, peluang baru bisa ditemukan, dan produk yang kurang dikenal bisa diangkat dan diperkenalkan kepada pasar lebih luas.
Lebih dari sekadar penilaian produk, kunjungan langsung memungkinkan kita merangsang kreativitas dan inovasi. Dialog dan pertukaran ide dengan pelaku UMKM dapat menjadi sumber inspirasi untuk mengembangkan produk baru atau meningkatkan kualitas produk yang sudah ada.
Dalam konteks kemitraan, turun langsung ke desa membantu membangun hubungan yang berkelanjutan antara pemerintah daerah, lembaga pendidikan, dan pelaku UMKM. Ini menciptakan fondasi kuat bagi kolaborasi jangka panjang yang dapat memberikan dukungan berkelanjutan.
Dengan memahami secara langsung tantangan dan hambatan yang dihadapi oleh pelaku UMKM, kita dapat merumuskan kebijakan yang lebih tepat sasaran. Program pelatihan, bantuan pembiayaan, atau pengembangan infrastruktur dapat diarahkan sesuai dengan kebutuhan nyata di lapangan.
Kesimpulannya, turun langsung ke desa bukan hanya sekadar langkah fisik, melainkan suatu komitmen untuk terlibat, mendengarkan, dan memahami. Dengan demikian, UMKM dapat diangkat menjadi pilar ekonomi yang berdaya saing dan memberikan dampak positif yang nyata pada masyarakat setempat.