Rani dan Roni sama-sama menjadi anggota dewan terpilih dari Partai Golkar. Mereka mendulang kemenangan pada pileg di dua dapil berbeda. Nonik (panggilan Rani) di dapil 4 (Grabag, Kutoarjo, dan Butuh) dengan 6.306 suara, sedangkan Roni di dapil 3 (Bayan dan Banyurip) dengan 4.635 suara.
Selama kontestasi, kedua kakak beradik itu selalu kompak dan solid. Bahkan tim pemenangan terus berkolaborasi untuk memenangkan mereka. “Pokoknya waktu itu saya selalu berpesan kepada adik saya ojo khawatir ora dadi, ning kudu dadi (jangan khawatir tidak jadi, tapi harus jadi). Agar mereka optimistis,” ujar wanita kelahiran 10 Februari 1985 itu.
Dia lega karena akhirnya usaha mereka membuahkan hasil. “Pesan saya buat adik saya agar kerja lurus dan benar. Jangan sampai mengingkari sumpah janji yang diucapkan sebagai anggota dewan dan tetap merakyat,” kata Nonik.
Pelantikan ini merupakan pelantikan kedua baginya menjadi anggota DPRD Purworejo. Artinya, periode lima tahun ke depan adalah periode kedua untuknya. “Alhamdulillah masih diberikan amanah oleh masyarakat untuk meneruskan aspirasi yang belum terselesaikan, khususnya di bidang pendidikan dan kesehatan,” ungkap Nonik.
Baca Juga: Kenalkan Daya Tarik Wisata di Purworejo: Peserta Festival Layang-Layang Diajak Menilik Museum Tosan Aji
Berbeda dengan Nonik, pelantikan kali ini merupakan pelantikan pertama bagi Roni menjadi anggota dewan. Pria kelahiran 22 Juli 1988 itu ingin meneruskan perjuangan orangtuanya memajukan Kabupaten Purworejo melalui kursi DPRD Purworejo.
“Alhamdulillah senang bisa seprofesi dengan kakak saya. Di keluarga rembugan, di kantor rembugan,” sebutnya. Saat memutuskan untuk maju pada kontestasi Pemilu 2024 lalu, dia mengaku sering mendapatkan wejangan dari kakaknya.
Namun, hal itu dia akui untuk kebaikannya. Saat ditanya komisi mana yang diinginkan, Roni mengaku belum memikirkan hal itu. “Kalau saya manut (mengikuti). Yang jelas saya berusaha semaksimal mungkin menjaga amanah dari masyarakat untuk Purworejo yang lebih baik,” ucapnya