Kabupaten Purworejo memiliki potensi heritage yang luar biasa. Ada sedikitnya puluhan bangunan kuno peninggalan Kolonial Belanda yang ada di kawasan perkotaan Purworejo dan Kutoarjo.
Wakil Ketua DPRD Purworejo Kelik Susilo Ardani mengatakan, Purworejo merupakan kawasan yang menjadi pusat aktivitas militer Belanda pada masa lalu. “Purworejo menjadi salah satu pusat aktivitas, terutama ketika Perang Diponegoro terjadi pada tahn 1825 silam,” katanya.
Sejak masa Perang Diponegoro itu, katanya, Kolonial Belanda terus memperkuat posisinya di Purworejo. Untuk itu, Purworejo dibangun menjadi pusat militer dengan Tangsi Kedungkebo.
Selain itu, pemerintahan Kolonial Belanda juga membangun berbagai infrastruktur publik untuk mendukung aktivitas tentaranya di Purworejo. “Bahkan, dari berbagai kajian, Purworejo sempat jadi salah satu pilihan untuk dijadikan ibu kota Hindia Belanda,” tuturnya.
Bangunan kuno peninggalan Belanda itu saat ini kondisinya masih terawat dengan baik. Bahkan, sebagian besar dimanfaatkan Pemerintah Kabupaten Purworejo, TNI AD, dan masyarakat sipil.
Menurutnya, perawata cagar budaya itu tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah. “Masyarakat juga punya peranan penting, melihat besarnya potensi heritage Purworejo, maka mari kita jaga bersama,” tandasnya.(TM)