Penerapan Kurikulum Merdeka di sekolah memberikan kebebasan kepada guru memilih format, cara, materi esensial, dan pengalaman apa yang ingin diajarkan. Hal ini tentu harus dimanfaatkan oleh sekolah guna menciptakan metode pembelajaran yang lebih inovati.
Ketua Komisi IV DPRD Purworejo, Rani Sumadyaningrum mengajak agar sekolah-seolah di Purworejo lebih kreatif dan inovatif dalam memberikan materi pembelajaran kepada siswa. Hal ini sesuai dengan amanat Kurikulum Merdeka yang dimaksudkan untuk mengatasi krisis pembelajaran di sekolah.
“Bagi siswa, Kurikulum Merdeka bisa mengeksplorasi potensi unik setiap individu yang selama ini terkungkung dengan materi. Jadi memang harus benar-benar kreatif kegiatan di sekolah,” katanya.
Rani mencontohkan saat ini beberapa sekolah ia lihat sudah mulai beradaptasi dengan penerapan Kurikulum Merdeka. Mereka membuka ruang ekspresi bagi siswa untuk belajar, baik melalui event-event sekolah maupun melalui pembelajaran di kelas.
“Tapi memang kita lihat belum semua, ada sekolah yang kemudian sudah aktif menggugah minat bakat siswa, baik melalui kegiatan pameran, kesenian, atau kegiatan yang sifatnya tidak hanya pembelajaran di dalam kelas. Tentu kita berharap seluruh sekolah ini mampu seperti itu,” kata dia.
Melalui Kurikulum Merdeka ini diharapkan sekolah mampu memberikan ruang seluas-luasnya bagi siswa dalam berkreasi dan mengembangkan diri.
“Kurikulum Merdeka atau sebelumnya dikenal sebagai Kurikulum Prototipe para guru diarahkan pada pembentukan karakter yang lebih riil. Jadi harus bisa menciptakan kreasi yang menunjang bakat dan karakter anak,” kata dia. (AL)