KETUA DPRD Kabupaten Purworejo, Dion Agasi Setiabudi, menyoroti pentingnya mengawal peluang pasar yang lebih luas bagi hasil panen beras organik guna memastikan para petani dapat menjual produk mereka dengan harga yang sesuai dengan nilai tambah dari beras organik dibandingkan dengan beras konvensional.
Dion Agasi Setiabudi menegaskan bahwa pasar untuk beras organik memiliki potensi yang besar, terutama di kalangan konsumen yang semakin peduli terhadap kualitas dan keamanan pangan. “Kami perlu memastikan bahwa para petani tidak mengalami kesulitan dalam menjual hasil panen mereka dengan harga yang lebih tinggi dari beras konvensional,” ujarnya.
Menurut Dion, salah satu strategi yang dapat dilakukan adalah membangun jejaring dan kemitraan dengan pelaku industri pangan dan pasar ritel untuk memfasilitasi distribusi beras organik dari petani ke konsumen akhir. “Kami akan bekerja sama dengan berbagai pihak termasuk perusahaan swasta dan lembaga pemerintah terkait untuk memastikan rantai pasok dari petani ke pasar tetap terjaga dengan baik,” tambah Dion.
Dion Agasi Setiabudi juga menyoroti pentingnya edukasi kepada konsumen mengenai manfaat beras organik dan pentingnya mendukung petani lokal. “Kami akan melakukan kampanye edukasi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan keunggulan beras organik dan pentingnya mendukung pertanian lokal,” paparnya.
Para petani di Kabupaten Purworejo menyambut baik komitmen DPRD untuk mengawal peluang pasar bagi beras organik. Mereka berharap agar dukungan ini tidak hanya berhenti pada tingkat produksi tetapi juga pada tingkat pemasaran dan distribusi. “Kami siap menghasilkan beras organik berkualitas tinggi, dan kami berharap ada dukungan yang kuat dari pemerintah daerah untuk membantu kami menjual produk-produk ini dengan harga yang adil,” kata Supri, seorang petani di Kecamatan Gebang.
Dion Agasi Setiabudi menutup pernyataannya dengan menegaskan bahwa pihaknya akan terus berupaya untuk menciptakan kondisi yang mendukung bagi para petani dalam memanfaatkan peluang pasar beras organik secara maksimal. “Kami percaya bahwa dengan sinergi yang baik antara pemerintah, petani, dan masyarakat, Kabupaten Purworejo dapat menjadi pusat produksi dan distribusi beras organik yang berhasil,” tandas Dion.
Dengan langkah-langkah ini, diharapkan Kabupaten Purworejo dapat membangun reputasi sebagai produsen beras organik yang handal dan berdaya saing tinggi, serta memberikan manfaat ekonomi yang signifikan bagi petani lokal dan masyarakat secara luas. (red)