Di tengah rutinitasnya sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Purworejo, Nur Hidayat Pramudiyanto tetap menjalani kehidupan yang sederhana namun penuh makna. Terlahir dan dibesarkan di Desa Kedungkamal, Kecamatan Grabag, Purworejo, Nur Hidayat atau yang akrab disapa Hidayat ini adalah sosok yang teguh memegang prinsip dalam menjalani hidupnya. Ia adalah suami dari Kartini dan ayah dari dua putra, Calvin Arya Dewa dan Gelora Gemilang Putra. Namun, di balik keseharian itu, Hidayat juga dikenal sebagai politisi yang telah terpilih untuk ketiga kalinya menjadi anggota DPRD Kabupaten Purworejo dari Partai Gerindra.
Sebagai politisi yang sudah berpengalaman, Hidayat telah lama memahami bahwa dunia politik bukan sekadar arena kompetisi, tetapi lebih kepada tanggung jawab besar untuk memperjuangkan nasib rakyat. Salah satu persoalan yang menjadi perhatian utama bagi Hidayat adalah kesenjangan pembangunan, terutama di wilayah selatan Kabupaten Purworejo. Ia melihat ada ketidakmerataan pembangunan infrastruktur yang harus segera diatasi.
“Di Purworejo selatan, kita masih menghadapi banyak tantangan terkait infrastruktur. Jalan yang belum memadai, sulitnya akses transportasi ke beberapa daerah, serta minimnya fasilitas publik yang memadai,” ujar Hidayat, yang kini duduk di kursi DPRD setelah terpilih untuk ketiga kalinya.
Bagi Hidayat, kesenjangan ini bukan sekadar masalah fisik berupa jalan rusak atau kurangnya jembatan. Lebih dari itu, infrastruktur yang belum optimal turut menghambat perkembangan ekonomi, pendidikan, dan sektor-sektor lain yang bisa membantu meningkatkan kualitas hidup masyarakat. “Pembangunan di daerah selatan ini harus menjadi prioritas, agar masyarakat dapat menikmati kesejahteraan yang lebih baik,” tambahnya dengan penuh semangat.
Sebagai wakil rakyat, Hidayat merasa menjadi saluran yang harus mendengarkan aspirasi dari masyarakat. Dalam berbagai kesempatan, ia selalu menyempatkan diri untuk turun langsung ke lapangan, berbicara dengan warga, dan memahami kebutuhan mereka secara langsung. Bagi Hidayat, itulah inti dari perjuangan politik. Mendengarkan apa yang dibutuhkan rakyat dan memperjuangkannya agar dapat diwujudkan dalam bentuk kebijakan atau program pemerintah.
“Politik itu tidak hanya soal posisi atau kekuasaan, tetapi tentang apa yang bisa kita lakukan untuk masyarakat. Saya merasa ini adalah bagian dari perjuangan saya, untuk mewujudkan harapan masyarakat yang selama ini masih terabaikan,” ungkapnya.
Selain perhatian pada pembangunan infrastruktur, Hidayat juga mengutamakan keberlanjutan program yang dapat meningkatkan kualitas pendidikan dan kesehatan di daerahnya. Ia melihat sektor-sektor ini sangat berperan dalam membangun sumber daya manusia yang berkualitas, yang pada gilirannya akan mendukung kemajuan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
Namun, perjuangan Hidayat tak lepas dari tantangan. Ia sadar bahwa perubahan tak bisa terjadi dalam semalam, apalagi ketika berbicara soal pembangunan daerah yang memerlukan pendanaan besar dan proses yang panjang. Namun, dengan semangat juang yang tinggi, ia tetap berusaha memperjuangkan hak-hak rakyatnya.
Di tengah kesibukannya sebagai politisi, Hidayat juga menjalankan peran penting sebagai kepala keluarga. Ia menyebutkan bahwa dukungan dari istri tercinta, Kartini, dan kedua anaknya, Calvin dan Gelora, sangat berarti baginya. Keluarga adalah kekuatan yang membuatnya terus maju meski terkadang harus menghadapi tekanan dan tantangan dalam dunia politik.
“Kalau saya bisa sampai di sini, itu tidak lepas dari dukungan keluarga. Istri dan anak-anak saya selalu memberikan semangat, sehingga saya bisa tetap fokus pada tugas saya sebagai wakil rakyat,” tuturnya dengan tulus.
Bagi Hidayat, kehidupan sehari-harinya adalah perpaduan antara tanggung jawab sebagai politisi dan sebagai kepala keluarga. Seperti halnya dalam politik, dalam keluarga pun ia berusaha seimbang, memberi perhatian yang cukup kepada istri dan anak-anak, serta memastikan mereka tumbuh dengan baik di tengah kesibukan yang dimilikinya.