Di balik senyuman lembut dan sikapnya yang ramah, tersembunyi tekad yang kokoh dan jiwa kepemimpinan yang diwarisi dari kedua orang tuanya. Ia adalah Apt Rani Sumadyaningrum S.Farm, atau yang lebih akrab disapa Nonik, anggota DPRD Kabupaten Purworejo dari Fraksi Golkar Dapil Purworejo II (Grabag, Kutoarjo, Butuh) sejak 2019 dan terpilih kembali pada Pemilu 2024 lalu. Lahir di Purworejo, 10 Februari 1985, Nonik membawa serta legacy keluarga yang tidak hanya dikenang karena prestasi, tetapi juga karena pengabdian yang tak pernah padam untuk tanah kelahirannya.
Bagi istri dari Slamet Supriyanto SE, keluarga adalah pondasi yang membentuk siapa dirinya. Sebagai anak dari pasangan Alm. Kelik Sumrahadi dan Yuli Hastuti, Nonik tak bisa lepas dari bayang-bayang pengaruh besar yang ditinggalkan orang tuanya dalam dunia politik. Namun, ia bukan hanya seorang penerus, melainkan seorang pemimpin yang bertekad membawa perubahan melalui cara dan nilai yang ia yakini.
“Saya banyak terinspirasi dari kepemimpinan ayah saya. Dari beliau, saya belajar bahwa kepemimpinan bukan sekadar soal posisi atau jabatan, tetapi tentang bagaimana kita dapat memberi manfaat kepada banyak orang,” ungkap Nonik, mengenang sosok ayah yang penuh dedikasi.
Ayahnya mengajarkan nilai-nilai pengabdian yang tulus dan tanpa pamrih, sementara ibunya memberi contoh ketangguhan seorang perempuan dalam berkarier di dunia politik yang didominasi oleh kaum pria. Dua sosok itu adalah teladan yang membimbing Nonik dalam setiap langkahnya, mendorongnya untuk terjun ke dunia politik dengan penuh semangat, untuk melanjutkan pengabdian kepada masyarakat.
Sejak memasuki dunia politik, Nonik membawa semangat perubahan yang lebih segar dan kreatif. Meski lahir dari keluarga politikus ternama, ia tidak ingin dianggap hanya sebagai pewaris nama besar. Sebagai anggota DPRD Kabupaten Purworejo dari Fraksi Golkar, ia berkomitmen untuk menyuarakan aspirasi rakyat, khususnya yang ada di Dapil Purworejo II, yang meliputi Grabag, Kutoarjo, dan Butuh.
“Di dunia politik, saya berusaha untuk melihat lebih jauh dari sekadar hiruk-pikuknya. Saya fokus pada apa yang bisa saya lakukan untuk masyarakat saya, untuk generasi mendatang. Kepemimpinan bukan soal kuasa, tapi bagaimana kita bisa berkontribusi untuk kebaikan bersama,” jelas Nonik.
Dengan latar belakang sebagai seorang apoteker, Nonik juga memperjuangkan sektor kesehatan sebagai prioritas. Bagi Nonik, kesehatan adalah hak setiap individu, dan itu adalah hal yang harus dipastikan tercapai di seluruh lapisan masyarakat. Sebagai seorang politisi, ia berusaha membawa ilmu dan pengalaman di bidang farmasi untuk memperbaiki sistem pelayanan kesehatan di Purworejo.
Meskipun kerap disibukkan dengan tugas di DPRD, Nonik selalu berusaha menyeimbangkan antara kehidupan politik dan keluarganya. Anak-anaknya, Bimo Suponohadi, Wisanggeni Suponohadi, dan Antasena Suponohadi, menjadi sumber semangat Nonik dalam berjuang. Mereka adalah cermin dari cita-cita Nonik untuk menciptakan dunia yang lebih baik, lebih adil, dan penuh kasih. Dalam setiap perjalanan, Nonik berusaha menanamkan pada anak-anaknya nilai-nilai kebaikan, integritas, dan keberanian untuk selalu berbuat baik bagi sesama.
“Anak-anak saya adalah alasan saya untuk terus berjuang. Mereka adalah masa depan yang ingin saya pastikan bisa tumbuh dengan lingkungan yang lebih baik dan peluang yang lebih terbuka,” ujar Nonik dengan senyum penuh harapan.
Kini, setelah beberapa tahun melayani masyarakat sebagai anggota DPRD, Nonik tak ingin berhenti berjuang. Dengan pengalaman yang semakin matang dan tekad yang terus membara, ia ingin memastikan Purworejo tumbuh menjadi daerah yang sejahtera, berkelanjutan, dan mampu bersaing di tingkat provinsi dan nasional.
“Purworejo memiliki potensi besar, baik dari sektor pertanian, pariwisata, hingga sumber daya manusia yang luar biasa. Saya ingin bekerja keras untuk memastikan bahwa potensi itu dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk kemajuan kita bersama,” jelasnya. (red)