Dibesarkan di tengah lingkungan yang kental dengan pendidikan agama, Ngafifurrohman merasa memiliki panggilan hidup yang tak terpisahkan dari dunia pendidikan, baik formal maupun non-formal. Sebagai anggota DPRD Kabupaten Purworejo dari Partai PPP yang baru saja terpilih kembali untuk ketiga kalinya, Ngafifurrohman membawa misi besar untuk memperjuangkan akses pendidikan yang lebih baik di daerahnya, serta memberi kontribusi nyata bagi kemajuan masyarakat.
Lahir di Purworejo pada 14 Juli 1988, Ngafifurrohman sejak muda sudah merasakan kedalaman pendidikan agama yang ia jalani di beberapa pondok pesantren terkemuka. “Saya pernah belajar di Pondok Pesantren Ma’hadul Ulumis Syar’iyyah Plaosan, Pondok Pesantren Al Asy’ariyah Kalibeber, dan yang terakhir di Tebu Ireng, Jombang, Jawa Timur,” kenang pria yang akrab disapa Ngafif itu. Pendidikan di pesantren-pesantren besar itu membentuk karakter dan nilai-nilai hidup yang hingga kini menjadi dasar perjuangannya dalam dunia politik.
Di Tebu Ireng, Ngafifurrohman tidak hanya mendalami ilmu agama, tetapi juga kuliah di Fakultas Tarbiyah Universitas Hasyim As’ari Jombang. Di sinilah, ia menyadari pentingnya keterlibatan aktif dalam organisasi untuk memperkuat perjuangan di masyarakat. “Selama kuliah, saya juga aktif di organisasi Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Cabang Jombang, sebuah pengalaman yang membuka banyak wawasan tentang politik dan kepemimpinan,” ujar pria yang kini menjadi suami dari Syifa Rohmah Taqorina SFarm.
Pulang dari menuntut ilmu, Ngafifurrohman memantapkan langkahnya untuk terjun ke dunia politik pada Pemilu 2014. Ia memutuskan untuk maju sebagai calon legislatif dari Partai PPP dan berhasil meraih kursi di DPRD Kabupaten Purworejo. Keputusan tersebut bukan tanpa alasan. “Selain berfokus pada pendidikan, saya merasa bahwa dunia politik adalah jalur yang tepat untuk mewujudkan harapan saya terhadap kemajuan pendidikan di daerah. Lewat politik, saya bisa memperjuangkan aspirasi masyarakat agar kebutuhan mereka bisa terwujud dalam kebijakan,” ujar Ngafif.
Meski konsentrasinya lebih banyak di bidang pendidikan, Ngafifurrohman menegaskan bahwa dirinya tidak pernah menutup mata terhadap masalah-masalah lain yang juga krusial bagi masyarakat. “Saya tetap berkomitmen untuk menjadi penyambung aspirasi rakyat dalam berbagai bidang, terutama untuk konstituen saya di Dapil Purworejo V yang meliputi Pituruh, Kemiri, dan Bruno,” tegasnya.
Bagi Ngafifurrohman, pendidikan bukan hanya tentang pembelajaran di dalam kelas, tetapi juga tentang membentuk karakter dan kemampuan masyarakat agar bisa bersaing di dunia yang semakin kompleks ini. Oleh karena itu, ia selalu berupaya agar pemerintah daerah memberikan perhatian lebih terhadap lembaga-lembaga pendidikan, terutama pondok pesantren yang menjadi bagian penting dari masyarakat di Purworejo.
Namun, di luar dunia politik, Ngafifurrohman juga aktif di organisasi sosial keagamaan. Sempat menjabat sebagai Ketua PAC Ansor Kecamatan Pituruh, ia tak hanya terlibat dalam kegiatan keagamaan, tetapi juga dalam upaya memperkuat jaringan sosial di kalangan pemuda, agar mereka bisa lebih berkontribusi dalam pembangunan daerah.
“Politik itu bukan hanya soal membuat kebijakan, tetapi tentang bagaimana kita bisa menyentuh langsung kehidupan masyarakat. Itu yang selalu saya pegang. Pendidikan adalah fondasi yang harus kuat agar kita bisa membangun masyarakat yang cerdas, kritis, dan berdaya saing,” katanya penuh keyakinan.
Sebagai seorang politisi yang telah berpengalaman, Ngafifurrohman memiliki pemahaman yang mendalam tentang kebutuhan masyarakat dan tantangan-tantangan yang harus dihadapi dalam membangun Purworejo. Namun, ia percaya bahwa dengan komitmen yang kuat dan keterlibatan masyarakat, perubahan yang lebih baik bisa diwujudkan. Dengan semangatnya yang tinggi, Ngafifurrohman terus berjuang untuk membawa Purworejo menuju arah yang lebih maju, dengan pendidikan sebagai prioritas utama.
“Bagi saya, terjun ke dunia politik adalah cara untuk berkontribusi lebih besar kepada masyarakat. Saya ingin melihat Purworejo berkembang, terutama di bidang pendidikan, sehingga generasi mendatang bisa lebih siap menghadapi tantangan zaman,” pungkasnya. (red