Komisi II DPRD Kabupaten Purworejo melakukan kegiatan pengawasan dalam daerah dengan meninjau langsung kondisi Mini Zoo Purworejo pada Selasa, 7 Januari 2025. Kegiatan tersebut diikuti seluruh anggota Komisi II dan dipimpin oleh Ketua Komisi II, Alipman Syafii.
Dalam kunjungan tersebut, Komisi II menemukan bahwa kondisi Mini Zoo semakin memprihatinkan pasca terjadinya longsor pada Senin, 6 Januari 2025. Longsor tersebut diduga terjadi akibat kombinasi dari kondisi bangunan yang tidak stabil, struktur tanah yang labil, serta aliran air yang mendorong pergerakan tanah di kawasan tersebut.
Beberapa bagian bangunan rusak parah, namun beberapa barang seperti kaca dan perlengkapan lainnya yang masih bisa diselamatkan telah diamankan oleh pengelola. Komisi II mengapresiasi langkah tersebut meski tetap menyoroti lemahnya mitigasi bencana dan pengawasan struktural.
Dalam penanganan kerugian, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) tidak berani secara langsung menghitung nilai kerugian karena belum adanya sertifikasi keahlian (SKA) pada pihak yang ditunjuk untuk menilai kerusakan. Oleh karena itu, kajian kerugian dilakukan oleh pihak swasta, yakni UMP (Universitas Muhammadiyah Purworejo), meskipun pihak ini juga tidak memiliki sertifikasi SKA sebagaimana disyaratkan oleh BPK.
UMP memperkirakan total kerugian akibat kerusakan Mini Zoo mencapai sekitar Rp2 miliar. Namun, karena belum ada rekomendasi resmi dari BPK, angka ini belum dapat dijadikan acuan akhir dalam penanganan lebih lanjut. Sementara itu, pemeliharaan Mini Zoo menjadi tanggung jawab pihak ketiga hingga 8 Januari 2025.
Komisi II menyoroti perlunya kejelasan tanggung jawab dari dinas terkait dalam menyikapi kondisi ini. Mengingat Mini Zoo sudah tidak lagi dapat difungsikan, maka jika akan dilakukan revitalisasi, diperlukan anggaran yang jauh lebih besar daripada sekadar pemeliharaan.
Komisi II DPRD menegaskan pentingnya tindak lanjut konkret dan koordinasi antarinstansi, khususnya menyangkut peran dan tanggung jawab atas pengelolaan aset daerah, agar kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang.(*)