Generasi muda atau kaum milenial harus mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman yang sangat pesat.
Terlebih saat ini di Indonesia sudah memasuki revolusi industri 4.0 dimana terjadinya kolaborasi antara teknologi siber dengan teknologi otomatisasi, sehingga sangat memberi perubahan besar pada dunia industri.
Jika tidak mampu beradaptasi, maka milenial akan jauh tertinggal dan tidak mendapat kesempatan di dunia kerja dan industri.
Hal itu disampaikan oleh Ketua DPRD Kabupaten Purworejo, Dion Agasi Setiabudi saat memberikan materi dalam kegiatan DPRD Mengajar, di SMK YPT Purworejo, Kamis (8/12).
Dion mengatakan, selama ini industri telah mengalami beberapa kali revolusi hingga sampai pada revolusi industri 4.0.
“Revolusi industri 4.0 ini yang akan kita alami, jadi adik-adik akan merasakan yang namanya revolusi industri 4.0, kita sudah memulainya dengan ditemukannya 5G, dan kecerdasan buatan (AI), robot itu salah satu kecerdasan buatan, juga didalamnya ada big data, ini akan meeubah cara hidup dan cara kerja kita,” jelas Dion dihadapan puluhan siswa SMK YPT, di ruang pertemuan sekolah setempat.
Pekerjaan manusia, lanjutnya, saat ini bisa dengan mudah tergantikan oleh program atau robot.
“Maka kita harus beradaptasi. Walaupun komputer mulai menggantikan manusia tapi tidak semua bisa tergantikan, tinggal bagaimana kita beradaptasi,” katanya.
Jika tidak mau beradaptasi, kata Dion, sudah jelas pasti akan tertinggal. Namun, di SMK ini menurutnya sudah cukup beradaptasi dengan perkembangan zaman.
Hal itu dibuktikan dengan sudah dimulainya materi mengenai mobil listrik.
“Ini adalah satu contoh adaptasi, jika kita tidak mengikuti tuntutan zaman, nanti adik-adik bisa ketinggalan, kita tidak boleh menjadi orang yang bebal, orang yang terlalu saklek dalam hal tidak mau belajar ilmu baru. Maka teman-teman harus mampu beradaptasi,” paparnya.
Sementara, Kepala SMK YPT Trigonggo bersama Ketua Yayasan, Samsul Hadi dalam kesempatan itu menceritakan sejarah singkat dari berdirinya SMK YPT.
“Dulu sempat numpang di smp 31, dan pindah kesini tahun 1979,” kata Samsul.
Dikatakan Trigonggo, kegiatan ini diikuti oleh puluhan siswa dari kelas 10. Ditambahkan, SMK YPT ini sudah selama dua tahun menjadi Sekolah Pusat Keunggulan yang dulunya bernama COE (Centre of Excellence). (HK)