Di balik sosok Drs. Subeno, anggota DPRD Kabupaten Purworejo, terdapat dedikasi dan konsistensi yang luar biasa dalam membangun daerah, terutama Purworejo selatan. Lahir pada 3 Maret 1956, Subeno adalah politisi senior yang tak hanya memiliki pengalaman panjang dalam dunia politik, tetapi juga kedekatan dengan masyarakat yang menjadikannya sosok yang sangat dihormati.
Saat ini, pria yang akrab di sapa ‘Mbah Beno’ ini tengah menjalani masa jabatan ketiganya sebagai anggota DPRD Kabupaten Purworejo. Sebagai Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kabupaten Purworejo, Subeno memegang peran penting dalam mengarahkan kebijakan-kebijakan yang pro terhadap masyarakat, khususnya di daerah pemilihannya, yaitu Purworejo 2, yang meliputi Kecamatan Bagelan, Purwodadi, dan Ngombol.
Karier politik Subeno dimulai jauh sebelum ia terpilih sebagai anggota DPRD. Sebagai seorang kepala desa di Gesing, Kecamatan Purwodadi, Subeno mengabdi dari tahun 2006 hingga 2012. Pengalaman memimpin desa memberinya banyak pelajaran tentang dinamika kehidupan masyarakat dan pentingnya pengelolaan sumber daya daerah secara maksimal. Ia belajar bagaimana cara mendengarkan keluh kesah masyarakat dan memfasilitasi solusi yang tepat untuk masalah mereka.
Menjabat sebagai kepala desa juga memperkenalkan Subeno pada berbagai aspek pembangunan. Inilah yang mengilhami tekadnya untuk melangkah lebih jauh ke dunia politik tingkat kabupaten, dengan harapan bisa memperjuangkan nasib masyarakat lebih luas lagi. Pada tahun 2014, Subeno mencalonkan diri sebagai anggota DPRD Kabupaten Purworejo dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI Perjuangan) dan berhasil meraih kursi. Sejak saat itu, ia tak hanya dikenal sebagai politisi, tetapi juga sebagai pejuang bagi masyarakat Purworejo selatan.
Di balik pengalamannya yang kaya, Subeno memiliki visi besar untuk kemajuan Purworejo, terutama wilayah selatannya yang kaya potensi. Dengan posisinya sebagai Ketua Fraksi PDI Perjuangan, Subeno fokus untuk menangkap peluang besar yang ada di wilayah tersebut, termasuk potensi ekonomi yang sangat besar dengan adanya Bandara YIA (Yogyakarta International Airport). Subeno melihat bahwa pembangunan bandara ini bisa menjadi penggerak utama bagi sektor-sektor lain yang ada di Purworejo selatan, seperti pariwisata, pertanian, perkebunan, perikanan dan lain sebagainya.
“Purworejo selatan memiliki banyak potensi yang belum sepenuhnya digali. Saya melihat keberadaan Bandara YIA sebagai peluang besar yang dapat mendorong pembangunan di sektor pariwisata dan ekonomi. Kami harus memaksimalkan potensi alam, budaya, dan sumber daya manusia di sini untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ujar Subeno.
Bersama istri tercinta, Sudarti, Subeno tetap menjaga prinsip hidup yang sederhana meskipun sudah berada di puncak karier politik. Keluarga menjadi sumber kekuatan dan inspirasi bagi Subeno dalam setiap langkahnya. Di tengah rutinitas politik yang padat, Subeno selalu menyempatkan waktu untuk bersama keluarga, memperkuat ikatan kekeluargaan yang menjadi pondasi kuat dalam setiap keputusan yang diambilnya.
Masa depan Purworejo, khususnya Purworejo selatan, adalah prioritas utama bagi Subeno. Ia yakin bahwa dengan kerjasama yang baik antara pemerintah dan masyarakat, serta dengan memanfaatkan potensi alam dan manusia yang ada, daerah ini bisa berkembang pesat.
“Saya ingin Purworejo selatan berkembang seperti daerah lain yang sudah lebih maju. Kami punya potensi yang luar biasa, tinggal bagaimana kita memaksimalkan itu. Saya akan terus berjuang agar masyarakat kami merasakan manfaat nyata dari pembangunan,” tambah Subeno.
Sebagai seorang politisi yang tak kenal lelah, Drs. Subeno menjadi teladan bagi banyak orang. Dengan dedikasi, konsistensi, dan keinginan tulus untuk membangun daerahnya, ia telah membuktikan bahwa politik bukan hanya tentang kekuasaan, tetapi tentang bagaimana memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi rakyat. Perjalanan Subeno menunjukkan bahwa pengabdian sejati adalah ketika seseorang bisa memberikan perubahan nyata bagi masyarakatnya. (red)