Jumlah tenaga migran Indonesia (PMI) dari Kabupaten Purworejo diperkirakan mencapai 5.000an orang. Dari angka tersebut baru sekitar 1.200 orang saja yang sudah masuk sistem dan terdata di Dinas Perindustrian, Transmigrasi dan Tenaga Kerja (Dinsperintransnaker) Kabupaten Purworejo.
Hal itu disampaikan Sekretaris Komisi IV DPRD Purworejo H Muh Dahlan SE usai bertemu dengan Direktur Penempatan Nonpemerintah pada Pemberi Kerja PerseoranganKementerian Pelindungan Tenaga Kerja Migran Indonesia Farid Maruf SAg di ruang transit DPRD Purworejo, Selasa (22/4/2025). Dalam kesempatan itu, Muh Dahlan bersama Ketua Komisi I DPRD H Budi Sunaryo AMd dan Wakil Ketua Komisi I Danan Purnomo SH MSi.
“Menilik dari data yang ada, tentunya ini menjadi catatan kita semua agar semua PMI itu semua bisa tercatat dan terdata dengan baik,” Kata Muh Dahlan.
Disampaikan kunjungan dari Kementrian itu dimaksudkan untuk memperkuat sosialisasi program resmi penempatan tenaga kerja ke Luar Negeri. Menurutnya, Pemerintah Pusat menargetkan penempatan tenaga kerja ke luar negeri hingga 450.000 orang. Adapun hingga saat ini, jumlah PMI yang tercatat baru sekitar 70.000.
“Selain ke DPRD, dari kementrian ini juga mendatangi ke OPD, dalam hal ini Disperintranaker ya. Dimana ini menjadi upaya sosiaslasi kegiatan ini agar bisa diketahui hingga ke bawah,” tambahnya.
Muh Dahlan menyebut jika sosialisasi penempatan tenaga kerja itu pernting dilakukan sehingga nantinya PMI benar-benar bisa siap mental, ketrampilan dan perlidungan hukum. Dan dalam hal ini dirinya melihat perlunya sinergi antara eksekutif dengan legislatif untuk mempersiapkan segala sesuatunya.
“Yang pasti dari pusat karena ini program tentu sudah teranggarkan dengan baik. Namun di level kabupaten juga perlu untuk bersiap,” tambahnya.
Jajaran DPRD Purworejo sendiri, lanjut Dahlan, melalui Komisi I sudah melakukan kunjungan ke Kementrian Perlindungan Penempatan Tenaga Kerja di Luar Negeri dimana itu berkaitan dengan perlindungan hukum bagi PMI.
“Dan tentang penempatan tenaga kerja itu menjadi ranah dari Komisi IV sehingga nantinya kita juga perlu untuk lebih mendalami mengenai hal ini,” ungkapnya.
Lebih jauh disampaikan, dari pertemuan itu juga diketahui jika salah satu sasaran utama penempatan tenaga kerja. Di Jepang sendiri saat ini populasi lansia meningkat dan jumlah tenaga kerjanya terus bertambah. (*)