DPRD Kabupaten Purworejo berupaya mendorong generasi millenial untuk dapat mempertahankan jati diri bangsa dan mengangkat kearifan lokal di Kabupaten Purworejo. Dorongan itu antara lain diwujudkan bersama Komunitas Teater Purworejo (KTP) dengan menggelar Lomba Cipta Naskah Drama Tahun 2022 bagi kalangan pelajar SMA/SMK/MA sederajat. Selain hadiah berupa uang pembinaan, kompetisi juga memperebutkan trofi Ketua DPRD Kabupaten Purworejo.
Ketua DPRD Purworejo, Dion Agasi Setiabudi SIKom MSi, menyebut bahwa sepengetahuannya di Kabupaten Purworejo selama ini masih minim even lomba penulisan naskah drama, khususnya bagi pelajar. Karena itulah, pihaknya sangat mendukung adanya penyelenggaraan Lomba Cipta Naskah Drama Tahun 2022 bersama KTP.
“Apalagi, Adanya kompetisi ini diharapkan mampu menggiatkan tradisi cipta atau penulisan lakon sebagai bagian dari perkembangan teater, khususnya di kalangan pelajar,
Ketua KTP, Achmad Fajar Chalik, menyebut Lomba Cipta Naskah Drama merupakan bagian dari rangkaian even bertajuk Pekan Peran KTP 2022 dalam rangka menyemarakkan 15 tahun usia KTP pada 15 Juni 2022.
“Lomba ini digelar oleh KTP bekerja sama dengan DPRD dan Pemerintah Kabupaten Kabupaten Purworejo. Kami berharap pada prosesnya nanti juga mampu memberikan warna baru atas lakon dan pertunjukan teater di Indonesia,” katanya, Minggu (29/5).
Selain Lomba Cipta Naskah Drama, beberapa even rangkaian Pekan Peran KTP 2022 yakni Bakti Teater, Silaturahmi Seni Selapanan, Rekresasi Seni, dan Pameran Karya Teater. Sebagai puncaknya akan digelar Pertunjukan Teater berjudul “Bang Djo” karya Harjito.
“Pekan Peran KTP kita agendakan berlangsung selama bulan Juni 2022 dengan waktu dan tempat yang berbeda,” ungkapnya.
Ketua Pekan Peran KTP 2022, Dedy Harnanto, menjelaskan secara rinci teknis pelaksanaan Lomba Cipta Naskah Drama. Disebutkan, lomba terdiri atas 2 kategori, yakni Pelajar SMA/SMK/MA sederajat serta Mahasiswa dan masyarakat umum se-Kabupaten Purworejo. Perserta merupakan perorangan dan setiap peserta boleh mengirimkan lebih dari 1 naskah drama.
“Lomba tidak dipungut biaya alias gratis,” sebutnya.
Dijelaskan, lomba mengangkat tema utama “Kebudayaan Lokal Menguatkan Kebudayaan Nasional” dengan pilhan subtema berbagai aspek kehidupan, antara lain “Pendidikan”, “Nasionalisme”, “Kearifan Lokal”, “Dinamika dan Kepedulian Sosial”, serta “Kepedulian Lingkungan”.
Bentuk naskah bebas, tetapi isi tidak boleh melanggar etika, hukum, dan SARA. Naskah menggunakan bahasa Indonesia dengan memperhatikan kaidah penulisan yang baik dan benar, tetapi tidak menutup kemungkinan menggunakan idiom, dialek, dan/atau ungkapan kedaerahan yang relevan.
Persyaratan lainnya yakni naskah merupakan karya baru yang belum pernah menjuarai dan/atau sedang diikutkan dalam lomba serupa, dibuktikan dengan surat pernyataan orisinalitas karya bermeterai Rp10.000. (AL)