PURWOREJO — Mahasiswa saat ini wajib memiliki kemampuan berpikir kritis sebagai bekal untuk membangun sumber daya manusia unggul dan berdaya saing.
“Sebagai mahasiswa, kalian tidak boleh tutup mata terhadap keadaan yang ada. Jika ingin ada perubahan, kalian harus terlibat di dalamnya. Apalagi kalian adalah aktivis,” ungkap Ketua DRPD Purworejo Dion Agasi Setiabudi saat menjadi Keynote Speech Seminar Nasional yang diadakan oleh STAINU Purworejo.
Menurutnya, mahasiswa merupakan salah satu elemen dalam masyarakat yang bisa berperan lebih dalam pembangunan dan kemajuan Indonesia. Mahasiswa selalu disebut sebagai kaum intelektual. Mahasiswa memiliki kesempatan untuk memimpin dalam proses perubahan sosial.
Seiring dengan posisi mahasiswa dalam masyarakat atau negara, ada dua peran utama yang sepertinya selalu menjadi aktivitas mahasiswa selama ini. Pertama, sebagai kekuatan korektif terhadap penyimpangan yang terjadi dalam berbagai aspek kehidupan manusia. Kedua, sebagai penerus kesadaran masyarakat terhadap isu-isu terkini dan kesadaran menerima alternatif-alternatif perubahan yang diajukan atau didukung oleh mahasiswa itu sendiri, sehingga masyarakat dapat berkembang ke arah yang lebih baik.
“Mahasiswa sebagai bagian dari masyarakat, tidak boleh terlepas dari hubungan dialektis dengan struktur yang ada, baik sosial maupun politik. Karena itulah mahasiswa berperan sebagai agent of change (agen perubahan), moral force (kekuatan moral), iron stock (perangkat keras) suatu bangsa,” tuturnya.