PURWOREJO – Institusi pendidikan dituntut untuk mampu beradaptasi terhadap perkembangan zaman, khususnya teknologi, yang saat ini melaju sangat pesat. Jika sekolah mampu berjalan beriringan dengan kemajuan teknologi, maka para siswa juga akan mendapatkan kualitas pendidikan yang lebih baik. Para siswa nantinya juga akan mampu mengikuti perkembangan zaman dan menjadi Sumber Daya Manusia (SDM) yang mumpuni.
Hal itu disampaikan oleh Ketua DPRD Kabupaten Purworejo, Dion Agasi Setiabudi SIKom MSi, saat menjadi Inspektur Upacara Pembukaan Lustrum ke-8 SMP 24 Purworejo di lapangan sekolah setempat, Selasa (7/11).
“Saat ini kita menghadapi sebuah kemajuan dan perkembangan zaman yang luar biasa cepat, berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, di era saat ini, kemajuan teknologi ini luar biasa cepat, sehingga institusi pendidikan khususnya SMP Negeri 24, ini juga harus mampu beradaptasi dengan cepat,” kata Dion.
Menurut Dion, para tenaga pendidik dan kependidikan juga memiliki kewajiban untuk ikut berkembang dan beradaptasi menyesuaikan perkembangan zaman. Para pendidik betul-betul harus kreatif dan mampu beradaptasi.
“Harus bisa memberikan jawaban sekaligus solusi kepada para siswanya karena mereka suatu saat nanti, tahun-tahun yang akan datang akan menghadapi tantangan yang berbeda dari generasi sebelumnya,” terangnya.
Tantangan para siswa tersebut, sambungnya, tidak hanya di bidang kompetensi akademis, tapi juga akan menghadapi tantangan penurunan kualitas karakter.
“Karena arus informasi yang luar biasa bebasnya, sehingga sebuah tantangan terkait dengan kenakalan remaja, dengan arus informasi ini pendidikan karakter dan penguatan iman menjadi penting. Sehingga harapan saya SMP N 24 dapat menjadi solusi bagi para seluruh siswa siswa yang ada disini dalam menyiapkan mereka menghadapi perkembangan zaman kedepan,” ungkapnya.
Pada bagian lain Dion menyampaikan bahwa akhir-akhir ini sudah digembar-gemborkan Indonesia Emas 2045, bagaimana Indonesia sebagai sebuah bangsa akan memiliki bonus demografi, dimana usia produktif akan lebih besar dibanding masyarakat dengan usia non produktif.
“Tetapi yang perlu dipahami oleh kita semua tentunya, terkhusus pada tenaga pendidik, ini harus hati-hati, kalau tidak kita persiapkan dengan matang, para generasi mendatang kita ini yang terjadi bukan bonus demografi tetapi justru beban demografi. Ketika usia produktif banyak tapi secara SDM kompetensinya rendah, maka yang terjadi adalah beban demografi,” tandasnya.
Terkait dengan kegiatan Lustrum, Dion menyampaikan selamat dan memberikan apresiasi yang tinggi terhadap SMP 24 Purworejo. Dion berharap kedepan institusi-institusi pendidikan, khususnya SMP 24 Purworejo akan lebih maju dan mampu menghasilkan SDM yang unggul, sehingga kedepan bisa benar-benar tercipta bonus demografi.
“Sehingga harapan kami pada peringatan Lustrum ke-8 SMP 24 ini, saya harap bisa menjadi sebuah institusi pendidikan yang menjadi solusi bagi siswa, agar siswa menyiapkan diri secara kompetensi akademis maupun memperkuat karakter mereka, sehingga SDM kita nanti siap, dan kita betul-betul bisa merasakan bonus demografi,” papar Dion.
Sementara itu, Kepala SMP N 24 Purworejo, Warno Dwi Antoro, menyebut tema lustrum kali ini adalah cerdas dan berkarakter. Rangkaian kegiatan lustrum antaralain upacara pembukaan, peletakan batu pertama pembangunan sanggar pramuka, peluncuran lagu mars SMP 24 Purworejo, Bazar yang diisi produk UMKM serta inovasi dari sejumlah SMA/SMK di Purworejo, lomba seni dan olahraga kategori PAUD hingga SD, serta pasar murah.
“Ada juga pentas seni SMP, SMA, dan SMK, serta penampilan orkestra Sekolah Menengah Musik Yogyakarta. Ada Bakti sosial juga meliputi pembagian bibit pohon, pembagian bibit sembako untuk siswa, dan servis gratis sepeda motor. Masih ada lagi rangkaiaannya yaitu alumni mengajar, hiburan seni Dolalak dan Kuda Kepang, Ziarah tokoh pendiri sekolah, pengajian, lalu ada Suara Merdeka Cup Tenis Meja se-Purworejo, serta jalan sehat. Pelaksanaan 7-11 November 2023,” jelasnya.