Kontes Kambing Kaligesing ini bukan hanya ajang untuk menunjukkan kualitas terbaik dari kambing saja, tetapi juga sebagai wadah untuk mempererat silaturahmi antar peternak, pecinta kambing, dan masyarakat. Hal itu dikemukakan oleh Ketua DPRD Kabupaten Purworejo, Dion Agasi Setiabudi, dalam sambutannya di Kontes Kambing Kaligesing Tingkat Kabupaten Purworejo 2024. Kegiatan ini berlangsung meriah di Desa Wisata Pandanrejo (Dewa Pandan), Kecamatan Kaligesing pada Selasa, 4 Juni 2024. Kontes ini diikuti oleh sebanyak 250 peserta yang memamerkan kambing unggulan mereka, menjadikan acara ini sebagai momen penting dalam kalender kegiatan daerah.
Kontes bertajuk “Elegansi dan Tradisi” ini tidak hanya sebagai sarana kompetisi untuk menilai kualitas kambing, tetapi juga bertujuan untuk mengingatkan masyarakat akan pentingnya menjaga dan merawat warisan budaya lokal. Dion Agasi Setiabudi menekankan, “Melalui event ini, kami ingin memastikan bahwa tradisi dan kualitas kambing Kaligesing, yang telah menjadi salah satu ikon daerah, tetap terjaga dan dihargai.”
Acara ini dihadiri oleh berbagai tokoh penting, termasuk Staff Ahli Bupati Bidang Ekonomi dan Pembangunan (Ekobang) Nurfiana, Kabag Perekonomian Setda Anggit Wahyu Nugroho, Plt Camat Kaligesing Agung Supriyanto, dan Camat Bagelen Sigit Kurniawan Saputro. Selain itu, turut hadir juga Kepala Bidang (Kabid) Sarana dan Perlindungan Pertanian Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Jayadi, Kabid Informasi dan Komunikasi Publik Dinkominfostasandi Neira Anjar Pujisusilo, serta Forkopimcam Kecamatan Kaligesing.
Nurfiana, yang mewakili Bupati Purworejo, dalam sambutannya menegaskan bahwa kambing Kaligesing memiliki nilai historis dan ekonomi yang tinggi bagi masyarakat Purworejo. “Kambing ini telah lama dikenal karena kualitasnya yang unggul, dan melalui kontes ini, kami mengingatkan pentingnya merawat warisan nenek moyang yang telah menjadikan kambing Kaligesing sebagai salah satu ikon daerah,” ungkap Nurfiana.
Mukhsin, Ketua Perkumpulan Peternak Kambing Kaligesing Nasional (Perkanas), menjelaskan bahwa penilaian dalam kontes kali ini dibagi dalam lima kelas berdasarkan usia kambing, yaitu Kelas A, B, C, D, dan E. “Setiap kelas dinilai berdasarkan 11 kriteria, meliputi telinga, kepala, tanduk, leher, gelambir, pola warna, postur, bulu, ekor, kaki, dan alat reproduksi,” jelas Mukhsin.
Dion Agasi Setiabudi berharap bahwa kontes ini dapat menjadi salah satu upaya untuk menjaga tradisi dan memberikan nilai tambah ekonomi bagi Kabupaten Purworejo, khususnya Kecamatan Kaligesing. “Kami berharap event ini tidak hanya mempertahankan tradisi tetapi juga dapat berkontribusi pada perekonomian daerah,” pungkasnya.
Dengan adanya kontes ini, diharapkan kambing Kaligesing tidak hanya dikenal karena kualitasnya tetapi juga sebagai simbol kebanggaan dan kekuatan budaya lokal yang terus dilestarikan. (red)