Ketua DPRD Kabupaten Purworejo, Dion Agasi Setiabudi menceritakan sejarah revolusi industri yang pernah terjadi sepanjang sejarah manusia kepada para siswa SMK.
Hal itu disampaikan Dion agar para siswa SMK ini bisa terus mengikuti dan tahu soal perkembangan serta tuntutan zaman.
“Untuk masuk dunia kerja, agar bisa sukses itu kita harus tahu perkembangan zaman dan tuntutan zaman. Sepanjang perlanan sejarah manusia ini kita sudah mengalami revolusi industri, yang banyaknya hampir empat kali,” kata Dion kepada para siswa SMK YPT Purworejo saat kegiatan DPRD Mengajar, Kamis (8/12).
Dikatakan Dion, revolusi industri ini adalah sebuah titik perubahan cepat, yang kemudian dari perubahan ini merubah cara hidup manusia, cara kerja manusia, dan merubah semua industri pekerjaan.
“Dulu tahun 1700-an, kita pernah mengalami revolusi industri dengan ditemukannya mesin uap. Jaman dulu semua masih manual, tapi kemudian ditemukan mesin uap, ini merubah semuanya, tadinya produksi dilakukan oleh manusia, kemudian setelah ada mesin uap mulai muncul pabrik yang isinya mesin. Yang sebelumnya satu pabrik mempekerjakan 1000 orang, dengan adanya mesin uap satu pabrik jadi hanya butuh 500 orang, dengan produksi yang lebih banyak,” jelasnya.
Setelah itu, lanjutnya, revolusi industri terjadi lagi pada tahun 1870. Pada tahun itu ditemukan bola lampu, telepon, dan alat produksi massal.
“Ini lalu berubah lagi, industri semakin maju lagi, kebutuhan pekerja berkurang lagi, digantikan mesin-mesin dengan energi listrik dengan produksi yang juga semakin banyak,” jelasnya.
Lebih lanjut dikatakan, bahwa pada 1950 lahir cikal bakal dari komputer. Meskipun baru digunakan secara masiv pada tahun 1990 akhir. “Cetak sparepart mobil saja bisa pakai komputer, jaman dulu murni manual,” sebutnya.
Sedangkan, lanjut Dion, revolusi industri keempat ini yang akan dialami generasi sekarang.
Pada revolusi industri 4.0 ini telah dimulai dengan ditemukannya jaringan 5G dan kecerdasan buatan atau artificial intelegent (AI). “Nantinya pekerjaan manusia bisa digantikan oleh robot atau mesin,” katanya. (HK)