Oleh: H. Achmad Toha, ST, MM
Anggota Komisi II DPRD Kabupaten Purworejo
Ketahanan infrastruktur adalah kunci dalam menghadapi tantangan bencana alam dan perubahan lingkungan. Infrastruktur yang tahan terhadap risiko dapat membantu melindungi masyarakat dan memastikan kelangsungan fungsi-fungsi penting dalam situasi krisis. Oleh karena itu, penting untuk mengevaluasi dan meningkatkan ketahanan infrastruktur sebagai bagian integral dari upaya mitigasi dan adaptasi terhadap bencana alam serta perubahan lingkungan yang semakin kompleks.
Pertama-tama, ketahanan infrastruktur melibatkan desain yang mempertimbangkan risiko bencana. Dalam situasi cuaca ekstrem atau gempa bumi, infrastruktur yang didesain untuk menahan tekanan dan guncangan dapat meminimalkan kerusakan dan memperpanjang umur pakai fasilitas. Selain itu, pembangunan infrastruktur yang memperhitungkan aspek lingkungan, seperti penanaman vegetasi dan pelestarian ekosistem alami, dapat membantu mengurangi risiko bencana dan merawat keberlanjutan lingkungan.
Ketahanan infrastruktur juga terkait dengan keberlanjutan energi. Sistem energi yang rentan terhadap bencana dapat mengakibatkan pemadaman listrik yang signifikan, mempengaruhi layanan masyarakat dan mempersulit upaya penanggulangan bencana. Oleh karena itu, investasi dalam sumber energi yang dapat dipercaya dan tahan bencana, seperti energi terbarukan dan mikrogrid, dapat meningkatkan ketahanan infrastruktur secara keseluruhan.
Dalam menghadapi perubahan lingkungan, infrastruktur harus mampu beradaptasi. Peningkatan intensitas cuaca ekstrem, kenaikan permukaan air laut, dan perubahan pola curah hujan memerlukan infrastruktur yang dapat menyesuaikan diri dengan kondisi baru. Penguatan infrastruktur pesisir, tanggul, dan sistem drainase yang andal dapat membantu mengurangi risiko banjir dan kerusakan akibat perubahan iklim.
Ketahanan infrastruktur juga membutuhkan perencanaan tata ruang yang bijaksana. Pembangunan yang memperhitungkan risiko dan menempatkan infrastruktur penting di lokasi yang lebih aman dapat mengurangi dampak bencana pada tingkat lokal maupun regional. Ini melibatkan penerapan peraturan bangunan yang ketat dan pemilihan lokasi yang cermat untuk meminimalkan risiko.
Pentingnya ketahanan infrastruktur terutama muncul dalam konteks global yang diwarnai oleh perubahan iklim dan meningkatnya frekuensi bencana alam. Investasi yang ditempatkan pada perencanaan, pembangunan, dan pemeliharaan infrastruktur yang tahan terhadap risiko dapat mengurangi kerugian manusia dan ekonomi serta memastikan keberlanjutan lingkungan hidup.
Dalam menanggapi tantangan ini, pemerintah, pihak swasta, dan masyarakat perlu bersinergi untuk menciptakan infrastruktur yang tidak hanya efisien dan inovatif tetapi juga mampu bertahan dan beradaptasi di tengah dinamika perubahan lingkungan. Dengan fokus pada ketahanan infrastruktur, kita dapat mengurangi kerentanan masyarakat terhadap bencana alam dan mengarahkan pembangunan menuju masa depan yang lebih aman, berkelanjutan, dan tangguh.