DPRD Kabupaten Purworejo meminta agar kemelut permasalahan di Desa Banyuasin Kembaran, Kecamatan Loano tidak mengganggu pelayanan desa terhadap masyarakat.
Diketahui para warga Banyuasin Kembaran meminta Sekertaris Desa (Sekdes) di desa tersebut agar diberhentikan lantaran adanya video viral yang menunjukkan Sekdes tersebut berada di sebuah bar dan sedang menenggak minuman yang diduga miras.
Hal itu dianggap warga telah mencoreng nama baik desa. Hingga kini proses pemberhentian Sekdes masih belum usai dan terus memicu kemarahan warga. Beberapa kali warga juga telah melakukan unjuk rasa.
Anggota DPRD Purworejo Dapil VI (Bener, Loano, Gebang), Luhur Pambudi merasa prihatin atas permasalahan yang terjadi di Desa Banyuasin Kembaran tersebut. Tidak kunjung selesainya masalah tersebut menurutnya sangat menyita waktu para warga.
“Saya prihatin atas kemelut yang terjadi disitu, nggak selesai-selesai, harusnya rakyat bisa bekerja tidak ngurusin itu aja, harusnya bisa diselesaikan dengan baik, harapan saya nanti ada penyelesaian yang baik oleh Pemdes, tentunya atas pembinaan Pemkab,” kata Luhur, di gedung B DPRD Purworejo, Jumat (18/11).
Seharusnya, lanjut Luhur, permasalahan semacam ini bisa diselesaikan dengan baik di tingkat desa. Sehingga jangan sampai masalah ini merugikan masyarakat karena pelayanan desa menjadi tidak maksimal.
“Yang penting kalau prinsip saya pelayanan masyarakat itu terlayani dengan baik, terus proses pembangunan di desa baik,” jelasnya.
Dalam pemberhentian Sekdes ini, pihaknya meminta agar dijalankan sesuai dengan aturan yang ada. “Sebagai anggota DPRD di Dapil VI, kita serahkan kepada pemerintah desa karena itu kewenangan Pemdes, itu nanti persetujuan pak camat, aturan-aturan juga harus diikuti kalau proses-proses pemberhentian, aturan-aturan harus diikuti, ada tata caranya, tidak semen-mena,” pungkasnya. (HK)