Wilayah terdampak bencana kekeringan akibat kemarau panjang di Kabupaten Purworejo terus meluas. Bahkan, desa-desa yang biasanya tidak mengalami kekeringan, kini mulai merasakan krisis air bersih.
Melihat kondisi itu, Ketua Wakil Ketua DPRD Purworejo yang juga Ketua DPC Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Purworejo, Fran Suharmaji SE MM, mengajak semua pihak, baik pemerintah, swasta, maupun badan usaha untuk proaktif peduli terhadap warga masyarakat yang masih dilanda kekeringan dengan memberikan bantuan air bersih.
“Pada prinsipnya kita ketahui bersama dan semua orang juga sudah pada tahu bahwa Purworejo saat ini masyarakatnya masih tertimpa musibah yaitu kekeringan, yang mana air itu benar- benar menjadi barang yang sangat berharga sekali saat ini. Kita rasakan semuanya baik di daerah pegunungan yang ada di daerah Kemiri, Bagelen, Pituruh, Bruno, Loano, Bener, dan Kaligesing, itu semua kekeringan. Oleh karena itu, saya berharap sekali, saya yang sudah ikut merasakan di daerah sana, teman- teman semua pihaklah baik itu pemerintahan, swasta, perusahaan- perusahaan, tolonglah tunjukkan kesempatan ini untuk berempati kepada masyarakat yang terkena musibah itu,” kata Fran Suharmaji saat dikonfirmasi di Ruang Fraksi PKB DPRD Purworejo, Rabu (8/11).
Menurutnya, masyarakat saat ini benar–benar merasakan sulit. Bahkan, ada yang sepekan tidak mendapat droping air karena diduga tidak tahu prosedur atau lainnya untuk meminta bantuan air bersih.
“Kita yang harus proaktif, saya berharap betul, apalagi ini perusahaan-perusahaan kesempatan untuk menunjukkan kepedulian sosialnya, bagaimana kondisi riil di daerahnya, masih tertimpa musibah dan bisa ikut merasakan, kalau kemarin kita sudah bersenang-senang di sini, dengan kegiatan di alun-alun yang meriah dengan berbagai macam kegiatan itu, sekarang kita imbangi, ini kebetulan kok ada musibah dan tolong lah semua pihak untuk ikut berpartisipasi dengan membantu seikhlasnya, lebih-lebih kepada perusahaan daerah yang mana dibiayai, dimodali dengan modal yang berasal dari APBD, yang tentunya tidak lain uang dari masyarakat,” ungkapnya.
Fran Suharmaji juga menyayangkan, jika masih ada badan uaaha atau perusahaan daerah yang saat ini sama sekali tidak peduli terhadap musibah yang masih terjadi. Apalagi masih dengan prosedur yang terlalu rumit dan lainnya.
“Bencana kok harus pakai prosedur, yang namanya bencana kan tidak direncanakan,” tegasnya.
Di sisi lain, Fran Suharmaji juga menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada para relawan yang hingga saat ini siang dan malam berjibaku menggunakan kendaraan kecil untuk membantu warga masyarakat yang membutuhkan. Bantuan itu dapat dilakukan terus hingga waktu hujan tiba nanti dan warga tidak membutuhkan bantuan.
“Sekali lagi saya harapkan perusahaan- perusahaan daerah ada kepeduliaan, sebagai perusahaan yang peduli terhadap masyarakat tentunya itu harus memperhatikan. Sebelum kita bisa mengatasi secara permanen bagaimana caranya, daruratnya memang satu- satunya ya baru dengan droping air. Tapi jangka panjang saya harapkan nanti ada kebijakan- kebijakan dari pemerintah bersama kita duduk bareng biar nanti tidak terjadi lagi dari tahun ke tahun bencana yang sama yang tidak bisa tertanggulangi,” tandasnya.
Lebih lanjut disampaikan bahwa pihaknya juga telah mendorong untuk mencarikan bantuan kepada pihak–pihak yang peduli, agar bisa tercipta solusi baik dengan membuat sumur bor ataupun membuat aliran air bersih dari mata air yang bisa ditampung untuk dialirkan ke daerah yang membutuhkan.
“Bantuan itu sudah ada diberikan. Namun, ada yang berhasil ada juga yang tidak berhasil, karena mencari sumber mata air sangat sulit sekali, tidak semua daerah bisa ditemukan sumber mata air yang bagus,” pungkasnya.