Persoalan kemiskinan merupakan masalah kompleks yang memerlukan pendekatan menyeluruh dan kolaboratif. Pihaknya optimis kemiskinan di Kabupaten Purworejo bisa doitangani dengan kerja keras bersama antara eksekutif dengan legislatif.
Hal itu disampaikan Bupati Purworejo Yuli Hastuti menanggaapi pandangan umum fraksi-fraksi DPRD dalam rapat paripurna yang digelar pada Jumat siang (21/3/2025) di Ruang Sidang DPRD Kabupaten Purworejo.
“Dengankerja keras dan kerjasama dengan jajaran legislatif, kita dapat menurunkan angka kemiskinan dan mensejahterakan masyarakat Kabupaten Purworejo,” kata Yuli Hastuti.
Menanggapi saran fraksi mengenai perlunya strategi yang lebih matang untuk lima tahun ke depan, Bupati menjelaskan bahwa hal itu telah diakomodasi dalam program unggulan daerah bertajuk “PITULUNGAN”. Program ini meliputi tujuh pilar pembangunan, yaitu: Pinter Bocahe, Religius Masyarakate, Sehat Penduduke, Sejahtera Wargane, Alus Dalane, Rame Pasare, dan Ayem Petanine.
Secara khusus, pilar Sejahtera Wargane menjadi instrumen utama dalam upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat. Program ini difokuskan pada pemenuhan kebutuhan dasar yang mencakup sandang, pangan, dan papan, serta strategi pemberdayaan ekonomi, peningkatan akses sumber daya, dan penguatan perlindungan sosial bagi kelompok rentan.
Bupati juga merespons masukan terkait pengelolaan jaringan irigasi. Ia menyatakan bahwa Pemerintah Kabupaten telah melakukan langkah inventarisasi jaringan irigasi primer, sekunder, dan tersier melalui penetapan data resmi dalam Surat Keputusan Bupati Purworejo Tahun 2025 tentang Penetapan Daftar Data Kabupaten Purworejo.
“Data ini dijadikan pedoman oleh seluruh perangkat daerah dalam merancang perencanaan pembangunan yang akurat dan berkelanjutan,” jelas Yuli Hastuti. (*)