Anggota Komisi II DPRD Kabupaten Purworejo, M Eko Susilo Wahyudi mengapresiasi Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Purworejo yang telah menggelar pelatihan tanggap bencana.
Menurutnya pelatihan tersebut penting digerakkan demi mewujudkan Kabupaten Purworejo tanggung bencana.
Eko menjelaskan, saat ini Kabupaten Purworejo masih masuk dalam wilayah kabupaten dengan resiko bencana tinggi di Provinsi Jawa Tengah. Olehnya diperlukan tenaga relawan tangguh untuk melakukan berbagai upaya penanganan bencana, utamanya upaya mitigasi kebencanaan.
“Kami mengapresiasi sejumlah lembaga yang kini konsen terhadap situasi kebencanaan di Purworejo. Tugas penanganan kebencanaan bukan hanya tugas BPBD melainkan tugas seluruh lapisan masyarakat. Makan semakin banyak adanya relawan akan semakin bagus,” katanya.
Ia berharap, dengan lahir banyaknya relawan kedepan masyarakat Purworejo semakin teredukasi terkait persoalan kebencanaan.
“Kita selalu berdoa dan berharap tidak ada bencana di Purworejo, tapi ndilalah apes-apesnya ada bencana semoga tidak sampai memakan korban jiwa karena masyarakat sudah terdukasi dengan baik oleh relawan,” kata dia.
Sebelumnya, Baznas Purworejo menggelar pelatihan relawan yang dilaksanakan sebagai upaya kesiapsiagaan menghadapi bencana yang kian menghawatirkan.
Kegiatan yang digelar selama dua hari tersebut (28-29/11/2022) digelar di Gedung PGRI Kabupaten Purworejo dengan menghadirkan pemateri dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan PMI Kabupaten Purworejo.
Ketua Baznas Kabupaten Purworejo, KH Hamid AK mengungkapkan, pelatihan tanggap bencana penting digelar sebagai upaya tanggap akan bencana. Hal itu mengingat wilayah Kabupaten Purworejo termasuk memiliki risiko bencana tinggi di Jawa Tengah.
“Kegiatan ini diikuti oleh sebanyak 30 orang pemuda di Purworejo. Mereka ini nantinya akan kita kawal sebagai relawan kebencanaan. Jika sewaktu-waktu terjadi bencana, mereka kita sudah punya tim untuk membantu penanganan bencana,” terangnya.
Sejumlah materi yang disampaikan kepada para peserta antara lain, pengenalan e siska, metode pemadaman api ringan, dasar pertolongan pertama, assesmen korban, pendaharan dan syok (pembalutan luka), cidera jaringan lunak, evakuasi, triage dan simulasi penanganan bencana. (AL)