Sebanyak 6 Desa langganan banjir di Kabupaten Purworejo secara swadaya membangun saluran drainase. Hal itu dilakukan guna mengantisipasi musibah banjir yang kerap melanda jika musim hujan tiba.
Ke enam desa tersebut yakni Desa Kertojayan, Munggangsari, Ukirsari, Pasaranom, Ketawangrejo dan Patutrejo.
Pembangunan saluran diawali secara simbolis dengan pengerukan lahan yang disaksikan oleh Wakil Bupati Purworejo Hj Yuli Hastuti SH di Balai Desa Patutrejo, Jum’at (2/12/2022).
Turut hadir Wakil Ketua DPRD Purworejo Kelik Susilo Ardani SE MM, Anggota DPRD Purworejo Rani Summadiyaningrum SFarm, Pasiter Kodim 0708 Kapten Inf Sudirman, Camat Grabag Eko Setyo Husodo SSTP MM, perwakilan BPBD, PUPR, BBWSO, PU Binamarga, kepala desa terkait dan tokoh masyarakat.
Dalam sambutannya Wakil Ketua DPRD Purworejo, Kelil Susilo Ardani SE MM MAP mengapresiasi dan memberikan penghargaan kepada masyarakat dan pemerintah 6 desa yang telah berinisiatif membangun saluran drainase.
Dirinya juga mengucapkan terimakasih kepada instansi terkait yang telah memberikan ijin serta semua pihak yang telah mendukung terlaksananya pembangunan saluran drainase.
“Beberapa waktu lalu kami mengawal aspirasi masyarakat ke BBWSO di Yogyakarta terkait masalah saluran air ini, dan alhamdulillah hari ini pembangunan bisa dilakukan,” kata Kelik.
Menurut Kelik, salah satu penyebab banjir itu disinyalir akibat saluran buang air yang hanya satu. Itupun dengan gorong-gorong yang terlalu kecil dan tidak permanen, sehingga sering tersumbat sampah atau longsoran pasir.
“Oleh karena itu, dengan pembangunan saluran drainase secara swadaya dan telah berkonsultasi dengan BBWSO diharapkan dapat mengatasi bencana banjir di masa-masa mendatang,” katanya.
Manfaat dari pembangunan drainase ini selain untuk mengurangi banjir juga berfungsi untuk merawat jalan Deandles yang menjadi jalur utama dibagian selatan.
Sementara itu ditemui secara terpisah, Camat Grabag Eko Setyo Husodo SSTP MM menjelaskan bahwa pembangunan saluran drainase ini merupakan inisiatif dari warga masyarakat. Mengingat pada waktu lalu sering tergenang air ketika hujan deras turun.
“Pembangunan ini dilaksanakan dengan pertimbangan tanggap bencana, karena selama bertahun-tahun wilayah Deandles sebelah selatan khususnya di 6 desa tersebut ini disetiap musim hujan mereka terdampak banjir. Mengenai penyelesaian pekerjaan ini kurang lebih membutuhkan waktu 1,5 bulan dengan panjang 3,5 km,” jelasnya. (AL)