Museum masih menjadi destinasi wisata yang kurang diminati masyarakat, termasuk Museum Tosan Aji Purworejo. Fenomena ini tidak hanya terjadi di Purworejo, namun juga di berbagai museum lainnya di Indonesia.
Ketua DPRD Purworejo, Tunaryo, menyampaikan pemahamannya atas kondisi tersebut. Namun demikian, ia menekankan perlunya inovasi dari pihak pengelola agar museum mampu menarik minat masyarakat, terutama generasi muda.
“Saya memahami bahwa museum memang belum menjadi tujuan utama wisata. Tapi justru karena itu, perlu ada inovasi agar museum lebih hidup dan relevan dengan perkembangan zaman,” ujarnya saat menghadiri pembukaan Pameran Temporer Museum Tosan Aji, Kamis (24/04/2025), di Lapangan Tenis Komplek Pendopo Kabupaten Purworejo.
Tunaryo mengapresiasi langkah digitalisasi yang telah dilakukan oleh Museum Tosan Aji sebagai upaya menjawab tantangan tersebut. Menurutnya, teknologi bisa menjadi jembatan untuk memperkenalkan sejarah dan budaya kepada publik dengan cara yang lebih menarik dan interaktif.
“Saya sangat mendukung digitalisasi seperti yang dilakukan Museum Tosan Aji. Ini langkah maju. Tapi juga perlu terus menggalakkan kunjungan dari sekolah-sekolah. Anak-anak harus dikenalkan dengan sejarah sejak dini agar tumbuh rasa cinta terhadap warisan budaya,” tegasnya.
Pameran Temporer yang digelar Museum Tosan Aji ini mengusung tema Prasama Miyara atau Bersama Memelihara, dan dibuka langsung oleh Wakil Bupati Purworejo, Dion Agasi Setiabudi SIKom MSi. Pameran berlangsung hingga Sabtu (26/04/2025), dibuka setiap hari pukul 08.00 – 16.00 WIB, dan gratis bagi seluruh pengunjung.
Pameran ini menampilkan beragam koleksi dan informasi sejarah yang dikemas secara menarik, sebagai bagian dari upaya memperkenalkan dan melestarikan warisan budaya Kabupaten Purworejo.(*)